Kumpulan Merek Produk Indonesia Asli Tapi Dikira Produk Luar Negri

Seo Dulu - Setiap akan membeli suatu barang,salah satu yang akan menjadi pertimbangan dan perhatian dalah Merk barang (Brand) tersebut. Karena semakin bagus dan terkenal merk barang tersebut,maka harga dan kualitasnya pun semakin tinggi juga.

Dan kebanyakan orang mengganggap,bahwa brand yang memiliki kualitas bagus,pasti produk buatan dari luar negeri,dan harganya pun mahal,serta limited edition.

Tapi Jangan salah,produk-produk asli indonesia ternyata banyak juga yang memiliki kualitas setara dengan produk-produk luar negeri. Baik dari segi nama,harga,maupun kualitas yang dijaga dengan baik.

Tidak heran,kalau banyak orang yang mengira produk-produk,di sekitar kita adalah produk buatan luar negeri.

Berikut ini Merk Lokal Indonesia Yang Sering dikira produk luar negeri

1. J.CO (Donuts and Caffe)

Salah satu tempat nongkrong,yang dibuka pertama kali pada tahun 2005. Perusahaan yang dimiliki oleh JohnyAndrean ini,telah mengembangkan sayapnya diberbagai daerah di Indonesia. Dengan mengandalkan racikan donut (donat) dan kopi berkualitas internasional. Produk lokal ini,makin terus berkembang,terutama di negara Asia. Seperti Malaysia,Singapura,Philipina,China.

2. Buccheri

Jika di lihat dari namanya,Buccheri. Kita akan mengira merk tersebut berasal dari eropa,tapi kenyataanya Buccheri adalah sebuah Store atau Toko. Yang barang-barangnya di produksi oleh PT.vigano cipta perdana asal indonesia. Produk-produk buccheri,seperti sepatu dan tas kulit yang memang sudah diproduksi sejak tahun 1980-hingga sekarang.

3. Edward Forrer

Produk sepatu dan tas yang sering dikira dari luar negeri adalah Edward Forrer. Perusahaan ini,dinamakan sesuai nama pendirinya,Edward Forrer atau sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu,pada tahun 1989 dibandung. Kini Edward Forrer,mengembangkan bisnisnya hingga keluar negeri. Seperti Australia,Malaysia,serta Hawaii (Bagian dari Amerika Serikat). Edward Forrer memiliki kantor pusat di Jalan Veteran no.44 Bandung,Jawa Barat.

4. CFC(Bukan Cuma Ayam)

Walaupun Namanya California Fried Chicken,namun Brand Waralaba makanan cepat saji ini,sama sekali tidak ada hubungannya dengan Amerika.Perusahaan ini murni dari Negara Indonesia. Awalnya restoran cepat saji berbahan dasar ayam melalui merek dagang California Pioneer Chicken, ter-waralaba Pioneer Take Out - Amerika Serikat. Perusahaan telah berhasil menarik minat publik dengan produk dan layanan berkualitas dan berhasil menjadikan sajian ayam goreng sebagai trendsetter dunia usaha makanan cepat saji di Indonesia.


Setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar, pada tahun 1989 perusahaan melepaskan diri dari usaha terwaralaba menjadi pemegang waralaba penuh yang memproduksi dan memasarkan merek produk sendiri yaitu California Fried Chicken(PT Pioneerindo Gourmet International Tbk). Basis usaha pun diperkuat dengan membentuk franchise dan juga anak-anak perusahaan yaitu Putra Asia Perdana Indah serta PT Mitra hero Pioneerindo guna mendukung penuh kinerja perusahaan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha.

5. Body pack,Eiger,export,neosack (Produk Advanture,Dan Lifestyle)

Merk-merk tas diatas mungkin tidak asing lagi di sekitar kita,dan tas tersebut sudah merajai pasar di indonesia. Perkenalkan, Ronny Lukito (lahir di Bandung, Indonesia, 15 Januari 1962; umur 55 tahun) adalah seorang pengusaha tas yang memiliki perusahaan bernama B&B Inc., yang bergerak di dalam bidang pembuatan tas, fashion dan aksesoris. B&B Inc. memiliki empat anak perusahaan, yaitu

   1.  Eksonindo Multi Product Industry, perusahaan ini memproduksi ransel dan tas kasual bermerk Exsport.
    2. Eigerindo Multi Product Industry, menghasilkan produk yang berorientasi pada kegiatan petualangan dan alam bermerk Eiger.
    3. Eksonindo Multi Product Industry Senajaya, meluncurkan konsep produk baru yang bermerk Bodypack untuk menjangkau kalangan pelajar sampai eksekutif. Pada awalnya Bodypack dikhususkan untuk pria dengan konsep "street gear", yang kemudian berubah konsepnya menjadi "digital lifestyle".
    4. Persada Abadi.

6. The Executive,Lee,Etcetera,Colorbox,Jockey,Wood,Tira jeans

Jika kamu berpergian di Mall,atau Supermarket.Pasti pernah melihat gerai bernama The Executive yang menyediakan baju resmi ala kantoran dan berbagai apparelnya. Dan The Executive ternyata juga produk indonesia dibawah perusahaan  PT.Delami Garment Industries .

7. Polygon
Polygon atau kita kenal juga Sepeda Gunung. Ternyata produk asli dari indonesia,mengawali produksi sepeda di tahun 1989,(PT.Insera Sena- Head Quater) yang berpusat Jalan Jawa No.393, Wadungasih, Buduran, Wadungasih, Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61252. kami memilih satu nama dari istilah Geometri, Polygon -yang berarti 'banyak sisi/ pihak'-, karena kami merasa nama tersebut mewakili karakter kami yang memiliki banyak sisi dengan satu tujuan yang sama.

Produk produk yang dihasilkan dari Polygon,terdiri dari Mountain Bike,Racing Bike,City Bike,BMX,Junior dan Kids Bike. Setidaknya sudah di ekspor di 30 Negara di dunia.

8. Tomkins

Sebuah merk Sepatu yang tidak asing ditelinga kita,ternyata merk sepatu ini buatan asli indonesia yang di produksi oleh PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dari bandung. Kualitas serta bentuk dari sepatu,tidak kalah saing dari produk buatan luar negeri.

9. Lea Jeans

Mulai dari logo,sampai iklannya yang banyak menggunakan model-model luar negeri. Produk ini terkesan dari luar negeri (amerika),dan mengklaim pusat produk industri jeans terbaik. Namun kenyataan kualitas Lea Jeans sebagai produk asli indonesia,mampu bersaing dengan jeans luar negeri. merek ini pertama kali diluncurkan pada 1976. Padahal awal produksi sudah sejak 1972 dan menyediakan pakaian kasual, jeans, serta aksesoris dengan desain dan gaya ala Amerika.

Selain warna logo yang mirip dengan bendera Amerika, ternyata produk tersebut sengaja dibangun dengan imej Amerika. Hal itu erat kaitannya dengan padangan masyarakat yang menilai bahwa best denim is Amerika. "Banyak orang yang suka dengan produk Amerika pada saat itu, dan itulah jati diri Lea sampai sekarang ini," kata Direktur PT Lea Sanent, Leo Sandjaja.
 
close